Contoh Khutbah Jum'at Tentang Buah Kesabaran
Contoh
khutbah jum'at - berikut ini
telah saya siapkan salah satu contoh khutbah jum'at yang berjudul "Buah
Kesabaran", dalam artikel ini akan kita pelajari dan kita fahami bersama
bahwa sungguh besar arti dari kesabaran. Oleh karena itu akan lebih bijak jika
dalam kesempatan khutbah jum'at tersebut, sebagai seorang pembicara publik anda
memberikan tema khutbah yang benar-benar akan sangat bermanfaat untuk klayak
luas umunya dan diri kita sendiri pada khususnya. Baiklah langsung saja berikut
di bawah ini ulasan lengkap dari artikel tentang contoh
pidato ataupun contoh khutbah
jum'at yang berjudul Contoh
khutbah jum'at tentang buah kesabaran.
Hadirin jama’ah jum’at yang dirahmati
oleh Allah SWT
Takwa merupaka sebuah anugerah yang paling agung setelah hidayah iman yang telah dimasukkan oleh Allah SWT ke dalam kalbu manusia.
Dengan sebenar-benarnya bersyukur, maka Allah SWT akan meningkatkan menambah kenikmatan yang agung itu, insya Allah. Akan hujamkan Nya keimanan ke dalam hati kita dan akan mengangkat tinggi derajat ketakwaan kita. Amin, ya robbal ‘alamin
Hadirin jama’ah jum’at yang dirahmati oleh Allah SWT
Jikalau keimanan itu diibaratkan seperti burung, maka jiwa kita akan terus terbang menuju ke hadirat Allah SWT dengan menggunakan dua sayap yang kokoh, yaitu sayap pertama sayap syukur dan sayap sayap kedua adalah sayap sabar.
Hakikat sabar adalah kokoh dan teguh dalam mempertahankan jiwa untuk selalu tetap berada pada ketentuan syariat Allah SWT, dengan tetap menjalankan ketaatan dan menahan diri dari segala larangan serta tetap berlapang dada pada atas setiap ketentuan ujian dari Allah SWT.
Maka orang - orang yang bersabar akan senantiasa selalu teguh dan senantiasa selalu menambah kekuatan tenaga baik jasmanimaupu kekuatan rohaninya untuk meningkatkan amal ketaatan, terus menambah dan juga mengkokohkan tekun amal ibadah dan amal shalih mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Takwa merupaka sebuah anugerah yang paling agung setelah hidayah iman yang telah dimasukkan oleh Allah SWT ke dalam kalbu manusia.
Dengan sebenar-benarnya bersyukur, maka Allah SWT akan meningkatkan menambah kenikmatan yang agung itu, insya Allah. Akan hujamkan Nya keimanan ke dalam hati kita dan akan mengangkat tinggi derajat ketakwaan kita. Amin, ya robbal ‘alamin
Hadirin jama’ah jum’at yang dirahmati oleh Allah SWT
Jikalau keimanan itu diibaratkan seperti burung, maka jiwa kita akan terus terbang menuju ke hadirat Allah SWT dengan menggunakan dua sayap yang kokoh, yaitu sayap pertama sayap syukur dan sayap sayap kedua adalah sayap sabar.
Hakikat sabar adalah kokoh dan teguh dalam mempertahankan jiwa untuk selalu tetap berada pada ketentuan syariat Allah SWT, dengan tetap menjalankan ketaatan dan menahan diri dari segala larangan serta tetap berlapang dada pada atas setiap ketentuan ujian dari Allah SWT.
Maka orang - orang yang bersabar akan senantiasa selalu teguh dan senantiasa selalu menambah kekuatan tenaga baik jasmanimaupu kekuatan rohaninya untuk meningkatkan amal ketaatan, terus menambah dan juga mengkokohkan tekun amal ibadah dan amal shalih mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Artinya “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan juga kuatkanlah kesabaranmu itu dan tetaplah terus bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah engkau kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS. Ali Imran: ayat 200).
Mereka juga terus bersabar di dalam menahan berbagai penderitaan atau yang lebih tepatnya ujian Allah SWT dengan tetap terus melaksanakan ketaatan, sehingga Allah SWT sangar memuji dan juga menyanjung mereka.
Dengan bekal sabar, seseorang akan menyadari dan ridha bahkan cinta terhadap ketentuan ujian penderitaan yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT pada dirinya.
Fiman AllahSWT :
Yang artinya “Dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit kelaparan, ketakutan, kekurangan harta,
jiwa, serta buah-buahan. Dan berikanlah kepada orang-orang yang sabar berita –
berita yang baik” (QS. Al-Baqarah: ayat 155).
Bagaimana tidak, padahal orang-orang musyrik, orang-orang kafir dan juga orang-orang atheis mampu tetap bertahan dengan penderitaan - penderitaan yang sedang menimpa mereka, maka orang yang beriman pastinya lebih kokoh, tahan dan juga ridha, bahkan cinta pada ketentuan takdir itu, kemudian dengan bekal kekuatan jiwa dan imannya itu, orang - orang yang beriman mencari kebaikan di dunia dan juga kebaikan di akhirat dari penderitaan tersebut dengan beristirja` hanya kepada Allah SWT. Istirja` disini maksudnya, meyakini, mengakui, menyadari secara sepenuhnya serta menyerahkan semua kebaikan urusannya hanya kepada Allah SWT, sehingga Allah SWT berkenan akan membalasnya dengan yang jauh lebih indah.
Firman Allah SWT :
Bagaimana tidak, padahal orang-orang musyrik, orang-orang kafir dan juga orang-orang atheis mampu tetap bertahan dengan penderitaan - penderitaan yang sedang menimpa mereka, maka orang yang beriman pastinya lebih kokoh, tahan dan juga ridha, bahkan cinta pada ketentuan takdir itu, kemudian dengan bekal kekuatan jiwa dan imannya itu, orang - orang yang beriman mencari kebaikan di dunia dan juga kebaikan di akhirat dari penderitaan tersebut dengan beristirja` hanya kepada Allah SWT. Istirja` disini maksudnya, meyakini, mengakui, menyadari secara sepenuhnya serta menyerahkan semua kebaikan urusannya hanya kepada Allah SWT, sehingga Allah SWT berkenan akan membalasnya dengan yang jauh lebih indah.
Firman Allah SWT :
Yang
garinya “(Yaitu) orang-orang yang jika ditimpa musibah, maka mereka
mengucapkan, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’.” (QS. Al-Baqarah: ayat 155
– 156).
Hadirin
Rahimakumullah
Itulah
hakikat dari kesabaran yang intinya adalah teguh dan bertahan sekokoh -
kokohnya dalam memperkuat jiwa, kemudian terus memperjuangkan segenap kemampuan
jiwanya itu dalam menempuh keridhaan dari Allah SWT, dengan terus melaksanakan
perintah dan tetap menjauhi laranganNya dalam kondisi seperti apa pun.
Kesabaran
yang seperti demikian itulah yang disediakan bagi penyandangnya berbagai jenis
kemuliaan, ketinggian derajat, keagungan, kekuasaan.
Hadirin
yang dirahmati oleh Allah SWT
Rasulullah
SAW bersabdah :
Yang
artinya “Tidak ada suatu benda yang berharga pun yang aku sembunyikan dari
kalian semua, maka barang siapa yang menjaga kehormatan dirinya, maka AllahSWT
akan menjaganya. Siapa yang mencukupkan dirinya (dari meminta-minta), maka
Allah SWT akan mencukupinya, dan barang siapa yang menyabarkan dirinya, maka
Allah SWT akan menjadikan dirinya bersabar. Dan tidaklah seseorang mendapat
karunia yang lebih baik dan lebih luas melebihi dari kesabaran.” (HR.
al-Bukhari-Muslim dari Abi Sa’id al-Khudri).
Khutbah Jumat tentang Persatuan dan Kesatuan Sesama Umat Islam
السلا م
عليكم ورحمة الله وبر كا ته
الحمد
لله الَّذِى امرنا با الاجتهاد والاعتصام بحبل الله
المتين
اشهد
ان لا اله الا الله وحد ه لاشر يك له اياه نعبد واياه نستعين
وا شهد
ان محمد عبد ه و رسوله المبعوث رحمة للعلمين
اللهم صل
وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين
اما
بعد : فيا ا يها الحا ضرون اتق الله حق تقا ته ولا تموتن الا وانتم مسلمون
فقد
قا ل الله تعال فى القران العظيم اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ بسم
الله الرحمن الرحيم
صدق
الله العظيم ..….. واعتصموابحبل
الله جميعا و لا تفرّقو
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati
Allah
Pertama-tama,
Marilah kita panjatkan puja-puji dan syukur kehadlirat Allah SWT karena denganqudrat dan iradat-Nya
kita semua dapat berkumpul di masjid yang penuh berkah ini, dalam rangka
menjalankan salah satu kewajiban kita sebagai umat Islam yakni ibadah shalat
Jumat berjamaah. Semoga kita semua senantiasa mendapatkan ridho dan pahala yang
berlipat ganda dari Allah SWT. Shalawat dan salam selalu kita haturkan kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, dan
para pengikutnya yang setia sampai hari kiamat nanti.
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati
Allah
Pada kesempatan
kali ini, khatib berwasiat wabilkhusus untuk diri khatib sendiri dan umumnya
kepada jamaah sekalian. Marilah kita tingkatkan kualitas ketakwaan kita kepada
Allah SWT, takwa dalam arti takwa yang sebenar-benarnya. Imtitsalun awamirillahi wajtinabu
nawahih, yakni menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala
larangan-larangannya.
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati
Allah
Sebelum Nabi
Muhammad SAW diangkat menjadi utusan Allah SWT, kondisi masyarakat Arab Jahiliyah saat itu sangat
menyedihkan. Perang antar suku selalu berkecamuk, tanpa ada yang menghentikan.
Masyarakat yang lemah menjadi santapan penindasan bagi kaum yang kuat.
Perpecahan dan pertikaian sudah menjadi hal yang biasa. Dalam kondisi yang
gelap seperti ini, datanglah cahaya Islam yang menerangi mereka sehingga
seluruh negeri Arab mendapat perdamaian, persaudaraan, dan persatuan. Hati
mereka yang kotor dan penuh dengan kedengkian dan permusuhan, berganti menjadi
keihklasan dan kasih sayang. Keadaan seperti ini, digambarkan oleh Allah SWT
dalam firman-Nya :
( ال
عمران: ۱۰۳ ) ….. واعتصموابحبل
الله جميعا و لا تفرّقوا
Artinya
: Dan berpegang teguhlah kamu
kepada tali agama Allah dan jangan bercerai-berai…( QS Al Imran : 103 )
Allah SWT
memerintahkan kaum muslimin supaya mereka bersatu dalam kesatuan aqidah, yaitu
berpegang teguh kepada agama Allah SWT. Dia melarang kepada kaum muslimin hidup
bercerai-berai, karena bercerai-berai dan pertengkaran dapat menghilangkan
kekuatan umat Islam. Persatuan dan kesatuan umat Islam disebut juga ukhuwah Islamiyah artinya persaudaraan sesama umat
Islam. Karena orang-orang yang beriman itu sesungguhnya bersaudara.
Agama Islam
adalah satu-satunya agama yang paling kokoh yang dapat mewujudkan persatuan dan
persaudaraan umat Islam pada khususnya dan umat manusia pada umumnya. Islam
sangat menganjurkan kepada seluruh umat manusia yang hidup di dunia ini untuk
saling kasih mengasihi, sayang menyayangi tidak terbatas hanya antar satu
golongan dan suku saja, tetapi antara bangsa yang satu dan bangsa yang lain.
Bahkan kita sebagai umat manusia diperintahkan untuk menyayangi seluruh makhluk
Allah, termasuk hewan, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.
Oleh sebab itu,
kita sebagai penganut agama Islam harus mampu memperlihatkan kepada dunia bahwa
Islam adalah agama persatuan dan persaudaraan untuk semua umat manusia di muka
bumi ini. Islam mengajarkan umatnya untuk mempertahankan serta memelihara
Negara, mempersatukan umat, dan membangun masyarakat. Sebagai contoh yang kita
ambil adalah, bahwa Rasulullah SAW beliau adalah seorang pemimpin dan negarawan
yang telah berhasil menyatukan berbagai golongan masyarakat sejak
berpuluh-puluh tahun saling bermusuh-musuhan. Firman Allah SWT dalam Al Qur’an
:
انّماالمؤمنون
اخوةفا صلحوابين اخويكم واتقواالله لعلكم ترحمون ( الحجرات : ١۰ )
Artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin itu
bersaudara, karena itu damaikanlah antar kedua saudaramu ( yang berselisih )
dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat. ( QS Al Hujurat : 10 )
Untuk mengatasi
kondisi umat Islam yang saat ini sangat memprihatinkan, maka persatuan dan
kesatuan sesama umat Islam sangatlah diperlukan. Dengan persatuan dan
persaudaraan inilah para sahabat Rasulullah SAW dan para pendahulu kita dapat
meraih kemenangan dan keberhasilan. Demi menjaga persatuan dan persaudaraan,
marilah kita hindari pertikaian dan permusuhan diantara sesama umat Islam.
Nilai persatuan
yang diajarkan agama Islam adalah persatuan lahir dan batin, saling tolong
menolong, saling menyayangi dan senasib sepenanggungan. Sebagaimana dalam
hadits Nabi Muhammad SAW :
عن
النعما ن بن بشير رضي الله عنهما قا ل رسول الله صلى الله عليه وسلم مثل المؤمنين
فى توادّهم وتراحمهم وتعا طفهم مثل الجسد اذااشتكى منه عضو تداعى له سا ئر الجسد
با السّهر والحمّى ( رواه
مسلم )
Artinya : Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir
ra : Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : Perumpaan orang-orang mukmin dalam
saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi , seperti satu tubuh.
Apabila satu organ tubuh merasa sakit, akan menjalar kepada semua organ tubuh
yaitu tidak dapat tidur dan merasa demam. ( HR. Muslim )
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati
Allah
Persaudaraan itu
terbagi menjadi tiga, yaitu ( 1 ) Ukhuwah
Islamiyah ( 2 ) Ukhuwah Wathoniyah, ( 3 )Ukhuwah
Basyariyah. Oleh mari kita tingkatkan kualitas hablum minannas dalam arti menjaga dan memelihara
hubungan kita dengan sesama manusia. Agar tercipta kehidupan yang aman dan
sentosa serta menjadikan negeri kita sebagai Baldatun
Thoyyibatun wa Robbun Ghofur.
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati
Demikianlah
khutbah singkat yang dapat khatib sampaikan, semoga apa yang khatib sampaikan
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
ya rabbal ‘amin.
با رك
الله لى و لكم فى القران العظيم ونفعنى وايا كم بما فيه من الا يت والذّ كرالحكيم
وتقبل منى ومنكم تلا وته انه هو السميع العليم
Khutbah Jum'at (Pertama) tentang Puasa Ramadhan
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ وَفَّقَ عِبَادَهُ الْمُؤْمِنِيْنَ
لِتِلاَوَةِ كِتَابِهِ لْكَرِيْمِ، وَفَتَحَ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقَائِقِ الْمَعَارِفِ
وَلَطَائِفِ الْعُلُوْمِ مَاهَدَاهُمْ بِهِ إِلَى صِرَاطَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَخَصَّهُمْ
مِنْ مَوَاهِبِ بِرِّهِ وَإِحْسَانِهِ بِأَسنَى فَضْلِهِ الْعَمِيْمِ وَمِنْ عَلِيِّ
مَنْ شَاءَ بِالصِّدْقِ فِى مُعَامَلَةِ، وَاللهُ ذُوالْفَضْلِ الْعَظِيْمِ، أَحْمَدُهُ
سُبْحَانَهُ عَلَى مَاأَوْلاَهُ مِنَ التَّعْلِيْمِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لِهُ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ النَّبِيَّنَا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخُلِيْلُهُ النَّبِيُّ الْكَرِيْمِ. اَللهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ عَلَى الدِّيْنِ
الْقَوِيْمِ وَسَلِّمْ بَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
Pujian
serta sanjungan hanya bagi Allah yang telah memperkenankan hamba-Nya membaca
kitab-Nya yang mulia, dan membukakan untuk mereka hakikat-hakikat ilmu
pengetahuan dan intisari ilmu yang dapat menuntun ke Shiratul Mustaqim. Dan
mengistimewakannya dengan pemberian kebaikan dan keutamaan-Nya. dan dari
keluhuran orang yang dikehendaki-Nya berlaku jujur dalam mu'amalah. Dan Allah
mempunyai keutamaan yang besar. Saya panjatkan puji kepada Allah Yang Maha
Suci, yang telah mengutamakan manusia dengan apendidikan-Nya.
Saya
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa tanpa sekutu lagi
Maha Mulia dan Bijaksana. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah.
Ya Allah, berikanlah shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarga
serta para sahabatnya.
Para
jama'ah yang berbahagia. Saya serukan kepada Anda semua, bertakwalah kepada
Allah dengan sebenar-benarnya. Segeralah menuju ampunan dan ridha-Nya.
Jauhkanlah hal-hal yang mendatangkan kemurkaan-Nya, karena seseorang itu
disebut mukmin manakala ia takut kepada Allah dan takwa kepada-Nya.
Wahai
hamba-hamba Allah, kamu sekarang sedang berada di bulan mulia, bulan besar
dimana para wali Allah mencari kebaikan. Mereka sedang berusaha memperoleh
kebebeasan dari azab neraka jahim. Pada bulan ini, pintu-pintu surga akan
dibuka lebar-lebar, doa-doa dikabulkan dan fadhilah disebarkan.
Pada
bulan ini, bulan suci ramadhan disingkirkan semua keburukan dan dilipatgandakan
kebaikan. Ditidurkan segala bentuk keburukan dan kesengsaraan, sebaliknya
diwajibkan perhiasan kebahagiaan dan kemuliaan.
Oleh
karena itu, agungkanlan bulan suci ramadhan dengan bacaan Al-Qur'an, takbir,
rukuk, sujud, tahlil, tasbis dan tahmid. Perbanyaklah sedekar pada bulan
Ramadhan, berbuat baiklah kepada fakir miskin dan anak yatim. Jauhilah
perbuatan maksiat dan perkataan buruk yang dapat membatalkan amal. Dalam sebuah
hadist diterangkan :
Barang siapa
tidak dapat meninggalkan perkataan bohong dalam mengerjakan puasa, maka Allah
tidak memerlukan orang semacam itu meninggalkan makan dan minum.
Hadist
lain menerangkan :
Banyak orang
berpuasa yang hanya mendapatkan lapar dan dahaga, dan berapa banyak pula orang
yang melakukan shalat Al-Lail hanya memperoleh keletihan belaka
Allah
SWT berfirman :
سَابِوْآ اِلى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ
عَرْضُهَا كَعْرَضِ السَّمَآءِ وَاْلاَرْضِ اُعِدَّتْ ِللَّذِيْنَ امَنُوْا بِاللهِ
وَرَسُلِه ذَلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَآءُ وَاللهُ ذُوالفَضْلِ الْعَظِيْمِ
Artinya :
Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan
dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan
bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia
Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai
karunia yang besar. (QS Al-Hadid : 21)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ،
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَلذِّكْرْ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلِيْ
هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ، لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ
مِنْ كُلِّ ذَنْبِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْ
Khutbah Jum’at: Keutamaan Sholat
[Khutbah Pertama]
اِنَّ الْحَمْد لله نَحْمَدُهُ
وًنَسْتَعِنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ ، وَنَعُوْذُباللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَلِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ ﷲُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ ﷲُ وَحدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَ أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا ﷲ حَقَّ تُقَاتِه وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ( ال
عمران : ١۰٢)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا
رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا
وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا ﷲَ الَّذِي
تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ ﷲَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (النساء : ١)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوﷲَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ ﷲَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيمًا ( الاحزاب : ٧۰ – ٧١)
أَمَّا بَعْدُ :
فَاِنَّ خَيْرَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ ﷲ
وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى ﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ
الأمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَتٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَ
لَةً وَكُلَّ ضَلاَ لَةٍ في النّارِ.
Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu
wa ta’ala,
Pertama-tama marilah kita bersyukur kepada Allah atas segala
nikmatNya. Kita besyukur masih diberi kesempatan oleh Allah subhanahu wata’ala
untuk mengisi lembaran kehidupan kita dengan ibadah dan hal yang bermanfaat
lainnya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada panutan kita, Nabi
Muhammad, shalallahu ‘alaihi wassallam, dan kepada keluarga, sahabat, serta
pengikutnya sampai hari kiamat kelak. Tak lupa kami mewasiati diri kami sediri
dan kaum muslimin sekalian untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah, sesungguhnya
barangsiapa bertaqwa kepada Allah maka ia berada pada keberuntungan yang besar.
Saudaraku Kaum Muslimin, Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga
dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala,
Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang paling utama setelah
syahadat. Di dalam Shalat berbagai macam ibadah terkumpul seperti, dzikrullah,
bacaan al qur’an, berdiri, rukuk, sujud di hadapan Allah, berdo’a padaNya,
tasbih, takbir dan lainnya. Shalat merupakan induk ibadah badaniyah. Berbeda
dengan syariat-syariat yang lain, ketika Allah hendak menurunkan syariat shalat
Dia memi’rajkan RasulNya ke langit [Bukhari (349), Muslim (162)], hal ini tidak
lain menunjukkan kedudukannya yang agung dalam syariat Islam.
Diantara keutamaan sholat dalam islam, yang pertama,
bahwa sholat adalah rukun islam yang paling utama setelah syahadat. Dari Ibnu
Umar radhiallahu anhuma bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,
بـني الإسـلام على خـمـس : شـهـادة أن
لا إلـه إلا الله وأن محمد رسول الله ، وإقامة الصلاة ، وإيـتـاء الـزكـاة ، وحـج
البيت ، وصـوم رمضان
“Islam itu didirikan atas lima pondasi, bersaksi bahwa tiada Tuhan
yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah Shubhanahu wa ta’alla dan
bersaksi bahwa Muhammad Shalallhu’alaihi wa sallam adalah utusan Allah
Shubhanahu wata’alla, mendirikan shalat, menunaikan zakat , berhaji dan
melaksnakan puasa ramadhan” [HR Bukhari dan Muslim].
Keutamaan yang kedua, sholat
adalah amalan yang pertama kali dihisab di akhirat dan menjadi ukuran kebaikan
amalan yang lain. Dari Abdullah bin Qarth radhiallahu anhu bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
أول ما يحاسب عليه العبد يوم القيامة
الصلاة، فإن صلحت صلح سائر عمله وإن فسدت فسد سائر عمله
“Amal ibadah yang pertama yang akan dihisab oleh Allah pada hari
kiamat adalah shalatnya, jika shalatnya baik maka baiklah seluruh amalannya
yang lain dan jika shalatnya rusak maka rusaklah seluruh amalannya yang lain[HR
Thabrani, dishahihkan oleh syaikh Albani].
Ketiga, sholat adalah pembeda
antara seorang muslim dan kafir. Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu bahwa
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
بين الرجل وبين الكفر والشرك ترك
الصلاة
“Di antara seseorang dan kesyirikan serta kekafiran adalah
meninggalkan shalat” [HR Muslim].
Keempat, sholat adalah
mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Allah berfirman,
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ
تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ
Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. (QS Al-Ankabut: 45)
Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu
wa ta’ala,
Selanjutnya, diantara keutamaan sholat, yang kelima,
sholat adalah penghapus dosa. Dari Abi Hurairah radhiallahu anhu bahwa Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Bagaimanakah pendapat kalian
jika ada sebuah sungai di hadapan pintu salah seorang diantara kalian dan dia
mandi padanya lima kali sehari, maka apakah akan ada daki yang tertinggal pada
badannya?.Para shahabat berkata: Tidak ada daki yang tertinggal pada jasadnya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Itulah perumpamaan shalat
lima waktu di mana Allah Ta’ala menghapuskan kesalahan dengannya”
[HR Bukhari dan Muslim].
Kelima, sholat adalah cahaya,
sebagaiamana sabda Rasulullah,
الطهور شطر الإيمان والحمد لله تملأ
الميزان وسبحان الله والحمد لله تملأ ما بين السماء والأرض والصلاة نور
“Kebersihan itu adalah sebagian dari iman, al-hamdulillah memenuhi
mizan, ucapan subhanallah dan alhamdulillah memenuhi jarak yang ada di antara
langit dan bumi, shalat adalah cahaya…” [HR Muslim].
Keenam, sholat pada waktunya
adalah amalan yang paling dicintai oleh Allah. Dari Abdullah bin Mas’ud
radhiallahu ‘anhu berkata: Aku bertanya kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wa sallam: Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah Shubhanahu wa ta’alla?
Beliau menjawab, Shalat pada waktunya” [HR Bukhari dan Muslim]. Untuk
itu hendaknya kita semua mengerjakan sholat di awal waktu yang telah
ditentukan, jangan sampai menunda-nunda atau bahkan mengerjakannya diluar waktu
yang telah ditetapkan. Allah berfirman,
إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَّوْقُوتاً
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman. (An Nisa’: 103)
Demikianlah sebagian keutamaan sholat dan masih banyak keutamaan yang
lainnya. Semoga Allah menjadikan kita dan keluarga kita sebagai orang-orang
yang mendirikan sholat.
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ
وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap
mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku. (QS
Ibrahim: 40)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
[Khutbah Kedua]
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu
wa ta’ala
Sebagaimana telah disebutkan dikhutbah pertama tentang
keutamaan-keutamaan sholat, marilah kita berusaha untuk selalu menjaga sholat
kita. Allah ta’ala berfirman,
حَافِظُواْ عَلَى الصَّلَوَاتِ والصَّلاَةِ
الْوُسْطَى وَقُومُواْ لِلّهِ قَانِتِينَ
Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa .
Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’. (QS Al
Baqarah; 238).
Sesungguhnya orang yang mendirikan sholat adalah orang yang mendirikan
bagunan agama islam pada dirinya. Rasulullah bersabda,
رأس الأمرالإسلام، وعموده الصلاة،
وذروة سنامه الجهاد في سبيل الله
“Pokok urusan adalah Islam, tiang-tiangnya adalah shalat, dan
puncaknya adalah jihad”.[ HR Tirmidzi]
Sebaliknya, jangan sampai kita menjadi orang yang melalaikan sholat
sehingga tidak mendapatkan keutamaan-keutamaan sholat yang demikian besar.
Sungguh merugi orang-orang yang melalaikan sholat. Allah berfirman,
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ. الَّذِينَ
هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu)
orang-orang yang lalai dari shalatnya. (QS Al Ma’uun: 4-5)
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي
قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن
لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّهِ
مُحَمَّدٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا . وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِ